Fungsi Mesin Gerinda dan Jenis-Jenis Mesinnya
Mesin Gerinda (Grinder) adalah power tool multifungsi yang cukup penting. Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Untuk lebih lengkapnya, mari simak berbagai jenis mesin gerinda dan fungsinya berikut ini.
Fungsi Mesin Gerinda
Mesin gerinda secara umum memiliki 6 fungsi utama. Berikut adalah fungsi utama mesin gerinda yang harus Anda ketahui.
- Memotong benda kerja yang tidak terlalu tebal.
- Membentuk profil seperti sudut atau lengkungan pada benda kerja
- Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
- Mengasah alat potong supaya tetap tajam.
- Menghaluskan atau menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
- Sebagai proses jadi akhir (finishing) pada benda kerja.
Jenis-Jenis Mesin Gerinda dan Tipenya
Setelah mengetahui fungsi mesin gerinda, saatnya Anda mengetahui jenis-jenis mesin gerinda yang dapat Anda temukan di pasaran.
Secara garis besar, ada 4 jenis mesin gerinda yang dapat Anda temukan; mesin gerinda permukaan, mesin gerinda silindris, mesin gerinda duduk, dan mesin gerinda tangan.
Tiap jenis mesin gerinda memiliki cara pakai dan fungsinya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah jenis-jenis mesin gerinda yang harus Anda ketahui
1. Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding Machine)
Mesin gerinda ini dipergunakan untuk memperoleh hasil permukaan yang datar, rata, dan halus. Mesin gerinda datar biasanya dipergunakan untuk menggerinda permukaan dengan menggerakkan meja kerja. Pengoperasiannya dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Mesin gerinda permukaan terbagi menjadi 4 tipe:
- Mesin gerinda datar horisontal dengan gerakan meja bolak-balik: Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut.
- Mesin gerinda datar horisontal dengan gerakan meja berputar: Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.
- Mesin gerinda datar vertikal dengan gerakan meja bolak-balik: Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan permukaan rata dan lebar serta menyudut.
- Mesin gerinda datar vertikal dengan meja berputar: Fungsi mesin ini sama dengan mesin gerinda datar horizontal dengan gerakan meja bolak-balik.
·
1. |
Body mesin |
9. |
Handel
penggerak meja |
2. |
Kolom mesin |
10. |
Tuas penggerak otomatis |
3. |
Spindel mesin |
11. |
Handel/tuas
pengatur |
4. |
Roda gerinda |
12. |
System hidroulik |
5. |
Dudukan meja magnetik |
13. |
System
pendingin dan penyedot |
6. |
Meja magnetik |
14. |
Panel kelistrikan |
7. |
Pelindung air pendingin |
15. |
Panel ON-OFF meja magnetic |
8. |
Handel
penggerak meja |
16. |
Panel
indikator posisi |
2. Mesin Gerinda Silindris (Cylindrical Grinding Machine)
Mesin gerinda silindris adalah sebuah mesin gerinda untuk mengerjakan benda berbentuk silindris dan tirus. Hasil benda yang bisa dikerjakan dari mesin gerinda jenis ini yaitu Spindle Mesin, Bearing, Test Bar, Poros atau As, Sleeve dan lainnya. Jenis mesin gerinda silindris terbagi menjadi 4 tipe yaitu:
- Mesin Gerinda Silindris Dalam: Jenis mesin gerinda ini mempunyai fungsi untuk menggerinda benda dengan diameter dalamnya berbentuk silindris serta tirus.
- Mesin Gerinda Silindris Luar: Jenis mesin gerinda ini mempunyai fungsi untuk menggerinda diameter luar pada benda berbentuk silindris serta tirus.
- Mesin Gerinda Silindris Luar Tanpa Senter: Jenis mesin gerinda ini dipakai untuk menggerinda diameter luar dengan jumlah banyak, baik itu berukuran panjang atau pendek.
- Mesin Gerinda Silindris Universal: Jenis mesin ini mampu menggerinda benda dengan diameter luar dan dalam berbentuk silindris ataupun tirus. Di antara jenis lainnya, mesin gerinda ini yang paling baik pengerjaannya.
3. Mesin Gerinda Duduk (Bench Grinder)
Mesin gerinda jenis ini berukuran lebih kecil dari kedua jenis mesin gerinda di atas dan dipasang pada meja kerja dengan baut. Mesin ini memiliki dua batu gerinda pada kedua ujungnya dan umumnya digunakan untuk mengasah benda-benda berukuran kecil, seperti mata bor, pahat tangan, pahat bubut, kapak, pisau, golok dan sebagainya. Mata gerinda kasar di pasang pada bagian sebelah kiri, sedangkan mata gerinda halus dipasang pada bagian sebelah kanan.
Pemasangan dua jenis mata gerinda tersebut bertujuan agar mesin gerinda ini mempunyai dua fungsi sekaligus, yakni sebagai pemotong dan pengasah. Fungsi pemotong menggunakan batu gerinda kasar sedangkan fungsi pengasah menggunakan batu gerinda halus.
Mesin gerinda duduk yang memiliki kaki khusus sehingga berdiri sendiri lebih tinggi di atas lantai disebut Mesin Gerinda Berdiri (Floor Stand Grinder) namun fungsinya tetap sama.
4. Mesin Gerinda Tangan (Hand Grinder)
Mesin gerinda jenis ini berukuran cukup kecil sehingga dapat dipegang dan dioperasikan langsung dengan tangan. Jenis mesin gerinda tangan ini adalah mesin gerinda serba guna. Mesin ini dapat dipergunakan untuk menghaluskan ataupun memotong benda logam, kayu, lantai keramik, kaca serta dapat dipergunakan untuk memoles permukaan mobil. Mesin gerinda tangan digunakan secara umum sebagai alat potong di dalam bengkel kecil ataupun rumah tangga.
Itulah dia fungsi mesin gerinda serta beberapa jenis mesin gerinda yang dapat Anda temukan. Mesin gerinda merupakan alat serba guna yang dapat membantu proses kerja Anda, khususnya dalam pemotongan dan penghalusan. Untuk dapat menggunakan mesin gerinda dengan maksimal, pastikan Anda tahu kegunaan tiap jenis mesin gerinda serta cara memakainya.
Setelah mengetahui ini semua, pilihlah mesin gerinda yang sesuai dengan fungsinya.
10 Jenis Mata Gerinda dan Fungsinya
Ada 10 jenis mata gerinda dan fungsinya yang berbeda-beda. Ya, jika Anda melihat gerinda, sebenarnya mata (grinding wheel) yang dimilikinya tidak hanya satu jenis saja. Ada banyak jenisnya sehingga gerinda menjadi semakin mudah untuk digunakan dalam mendukung berbagai pekerjaan konstruksi.
10 Jenis Mata Gerinda dan Fungsinya
Ingin mengenal setiap jenis beserta fungsinya? Simak rangkumannya di bawah ini.
1. Mata Gerinda Amplas
Sesuai namanya, amplas gerinda berfungsi untuk menghasilkan finishing permukaan yang halus dan rata. Biasanya digunakan untuk permukaan logam dan kayu.
Terdapat dua jenis amplas gerinda, yaitu flap disc dan fibre disc.
- Flap disc tersusun dari beberapa lembar kertas amplas dan berbentuk piringan. Secara umum digunakan untuk membuat permukaan logam dan kayu yang rata dengan cara mengikisnya.
- Fiber disc dikenal sebagai abrasive disc berbentuk bulat. Fiber disc umumnya dipakai untuk mengasah dan memperhalus permukaan logam atau fiber pada kapal.
2. Mata Gerinda Asah Spons
Jenis mata gerinda lainnya ada mata gerinda asah spons (grinding wheel sponge). Mungkin Anda termasuk yang jarang melihat jenis ini. Biasanya mata gerinda asah spons digunakan untuk menghaluskan serta mengkilapkan permukaan batu granit dan marmer.
Ketika mata gerinda ini digunakan, ada proses pemotongan dan pengikisan yang terjadi. Terkadang hasilnya memang membuat marmer dan granit tidak mengkilap. Itulah mengapa dalam penggunaannya, harus lebih hati-hati dan perlahan.
3. Mata Gerinda Asah
Mata gerinda asah (grinding wheel) menjadi bagian dari gerinda yang paling sering dibutuhkan dan digunakan untuk pengerjaan logam. Kemampuan mata gerinda ini adalah mengikis permukaan logam. Dari baja, besi, hingga stainless steel.
4. Mata Gerinda Tembok
Selanjutnya ada mata gerinda tembok (diamond turbo wheel) yang berfungsi untuk menghasilkan permukaan lebih rata.
Mata gerinda ini tidak dapat Anda gunakan untuk memotong tetapi dapat digunakan untuk mengikis sisi granit agar menciptakan lekukan sesuai pola. Selain digunakan untuk granit, biasanya digunakan juga untuk mengikis permukaan semen dan tembok.
5. Mata Batu Gerinda Potong
Mata batu gerinda potong (cutting wheel) memiliki bentuk yang cukup berbeda dibandingkan jenis lainnya. Bentuknya datar dengan ketebalan dari 3 mm hingga 8 mm.
Fungsi dari mata gerinda ini adalah melakukan pemotongan pada logam, baja, besi, dan stainless steel.
6. Mata Gerinda Wool Polishing
Umumnya mata gerinda ini juga dikenal dengan nama polishing pad & kain poles, yang berfungsi pada tahap finishing dan cukup nyaman karena memiliki bahan wool yang berfungsi untuk memoles baret di permukaan bodi mobil. Tentunya dibantu juga dengan cairan penghilang goresan atau wax yang cukup banyak dijual pada saat ini.
7. Mata Gerinda Fleksibel
Mata gerinda fleksibel (flexible disc) memiliki bentuk fisik seperti batu gerinda asah, namun lebih tipis. Fungsi dari mata gerinda adalah untuk mengikis permukaan logam yang berada di area sempit atau terbatas.
8. Mata Gerinda Asah Non Woven
Mata gerinda asah non woven (non woven nylon wheel) memiliki fungsi untuk polishing atau menghaluskan dan mengilapkan benda. Mata gerinda ini digunakan untuk melakukan finishing untuk bahan logam, besi, stainless steel, hingga alumunium. Namun penggunaannya harus hati-hati karena jika terlalu berlebihan malah dapat mengikis lapisan logam tersebut.
9. Mata Gerinda Sikat
Dari namanya sudah terlihat bahwa mata gerinda sikat berguna untuk membersihkan permukaan logam dari kotoran, semacam kerak, karat, seta oksidasi yang terjadi.
Tidak hanya membersihkan logam, mata gerinda ini juga sering digunakan untuk mengupas lapisan kulit luar kayu. Ada dua bentuk dari jenis ini, yaitu berbentuk rata dan mangkuk.
10. Mata Gerinda Pisau Potong Keramik
Mata gerinda pisau potong keramik (diamond wheel) memang fokus digunakan dalam pemotongan keramik.
Ada jenis basah dan kering dengan perbedaan cara penggunaan. Untuk jenis basah, perlu menggunakan air sebagai media pendinginan. Sebaliknya, jenis kering tidak memerlukan air.
Bagaimana Cara Menggunakan Mesin Gerinda yang Aman dan Selamat?
Sekarang Anda telah mengetahui berbagai jenis mata gerinda dan fungsinya. Tentu saja Anda juga perlu memahami cara menggunakan mesin gerinda dengan aman agar terhindar dari kecelakaan.
Berikut ini cara menggunakan mesin gerinda yang selamat:
- Pastikan yang menggunakan mesin gerinda adalah orang yang kompeten untuk mengoperasikannya.
- Pastikan Anda telah memahami bahaya dan risiko dalam melakukan aktivitas dengan mesin gerinda.
- Jika bahaya-bahaya dalam melakukan proses gerinda tidak dapat di hilangkan, maka gunakan APD (Alat Pelidung Diri) yang sesuai. Misalnya masker, kaca mata, ear plug dan sarung tangan. Walaupun di beberapa mesin gerinda telah ada pelindung cakram. Sebaiknya tetap gunakan APD tersebut.
- Pasang batu gerinda dengan memperhatikan batas kecepatan maksimum biasanya dalam RPM yang tertera pada batu gerinda dan pastikan spesifikasi kecepatan pada batu gerinda lebih besar dari kecepatan maksimum mesin yang akan digunakan. Anda bisa lihat kecepatan maksimum mesin pada bodi mesin.
- Pastikan bahwa Anda memahami dengan betul kode spesifikasi batu gerinda. Dengan mengetahui hal tersebut, Anda dapat mengetahui mata gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.
- Pastikan bahwa benda kerja yang akan dipotong atau digerinda dalam posisi yang tetap. Oleh karena itu, tidak dianjurkan meletakkan benda yang akan digerinda pada permukaan yang licin. Hal ini berpotensi menyebabkan benda dapat terpental ketika diberikan tekanan oleh batu gerinda.
- Pastikan bahwa arus listrik sudah terputus saat mengganti batu gerinda.
- Saat selesai melakukan pekerjaan. Pastikan bahwa Anda telah mematikan mesin gerinda dengan menekan tombol off terlebih dahulu baru kemudian memutuskan arus listriknya. Karena beberapa kejadian yang tidak mengoff-kan mesin gerindanya setelah selesai pekerjaan, saat di sambungkan ke arus listrik langsung menyala (untuk beberapa jenis mesin gerinda).
- Jangan memaksakan diri, apabila lelah istirahatlah.
5 Cara Memilih Gerinda yang Baik
Ada berbagai cara memilih gerinda yang baik. Memang
sangat ini cukup banyak produk gerinda yang dijual dari berbagai merek serta
spesifikasi. Kondisi ini pasti membuat Anda bingung memilih mana yang cocok untuk
Anda. Simak beberapa caranya di bawah ini.
1. Pilih Sesuai Kebutuhan Anda
Cara memilih gerinda yang baik adalah memilih sesuai kebutuhan Anda. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada berbagai tipe gerinda beserta spesifikasi berbeda-beda. Dengan banyaknya produk yang tersedia saat ini, Anda harus memilih gerinda sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai Anda membeli gerinda yang berbeda dari sisi penggunaan. Contohnya, ingin memotong benda yang cukup keras, namun malah membeli gerinda tangan standar. Tentu saja itu sudah salah besar.
Jadi, perhatikan produk-produk yang memang menjadi
calon gerinda untuk Anda beli. Kemudian bandingkan dari sisi spesifikasi serta
kegunaan. Dengan cara ini, maka Anda bisa mendapatkan gerinda sesuai kebutuhan
dan paling tepat.
2. Cek Ketersediaan Suku Cadang
Siapa yang ingin mendapatkan kerusakan pada gerinda yang digunakan? Pasti tidak ada yang mau, bukan? Namun seiring pemakaian, pasti ada saja beberapa bagian yang harus diganti agar kembali fresh dan bekerja maksimal. Kondisi ini membuat Anda harus memilih gerinda dengan ketersediaan suku cadang yang baik.
Jadi Anda semakin mudah untuk mencari dan membeli suku cadang gerinda yang dibutuhkan. Sewaktu-waktu ada
masalah, maka bisa segera membeli suku cadang sehingga gerinda dapat digunakan
kembali.
3. Perhatikan Kelengkapan Gerinda
Ketika ingin membeli gerinda, sebaiknya cek apakah kelengkapan di dalam boks produk kemasan sudah lengkap atau tidak. Biasanya di dalamnya terdapat surat garansi, buku petunjuk, serta beberapa peralatan lain yang memang sudah menjadi standar dari produk tersebut.
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan demi menghindari adanya penjual yang nakal karena tidak memberikan kelengkapan yang baik serta sesuai bawaan pabrik.
4. Sesuaikan dengan Dana Anda
Membeli gerinda yang sesuai kebutuhan juga harus disesuaikan dengan alokasi dana milik Anda. jangan sampai Anda membeli gerinda dengan harga yang terlalu mahal atau di atas harga pabrik. Selain itu, hindari juga membeli gerinda dengan harga mahal tetapi ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan Anda.
Hal ini cukup sering terjadi karena banyak yang melihat kebutuhannya tidak seberapa tapi membeli gerinda dengan kemampuan tinggi. Semuanya demi mendapatkan yang terbaik. Hal ini tidak salah, tapi akan sangat memakan alokasi dana Anda yang seharusnya bisa memiliki gerinda dengan harga lebih murah.
. Batu Asah/Batu Gerinda Batu gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel pengerjaan logam. Batu gerinda sebetulnya juga menyayat seperti penyayatan pada pisau milling, hanya penyayatan-nya sangat halus, dan tatalnya tidak terlihat seperti milling. Tatal hasil penggerindaan ini sangat
kecil seperti debu. Gambar 10.67. Batu gerinda.
Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya terdiri dari dua jenis pokok, yaitu butiran bahan asah/pemotong(abrasive), dan perekat (bond). Fungsi batu gerinda : x Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil
x Menghilangkan permukaan yang tidak rata
Teknik Pemesinan 284
x Untuk pekerjaan finishing permukaan x Untuk pemotongan
x Penajaman alat-alat potong
1. Jenis-jenis Butir Asahan/Abrasive
a) Alumunium Oxide (Al2O3),
|
gerinda benda kerja- Gambar 10.68. Aluminium oksida. yang mempunyai tegangan tarik tinggi. Misalnya baja carbon, baja paduan, HSS. Simbol : A (Gambar 10.68.).
Gambar 10.69. Silikon karbida.
b) Silicon Carbida (SiC)
Merupakan bahan yang sangat keras, kekerasannya mendekati intan. Digunakan untuk meng-gerinda benda kerja bertegangan tarik rendah. Misalnya, besi tuang kelabu, grafit, aluminium, kuningan dan carbida. Simbol: C.
c) Dia mond/intan
Bahan asah yang sangat keras, digu-nakan untuk meng-gerinda benda kerja dengan kekerasan sangat tinggi. Con-tohnya carbida se-men, keramik, kaca, granit, marmer, batu permata. Simbol : D.
Gambar 10.70. MBS Diamond.
Teknik Pemesinan 285
Gambar 10.71. Boron Nitrit.
Bahan ini digunakan untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras. Kristal bahan ini berbentuk kubus.
Contoh : baja perkakas dengan kekerasan di atas 65 HRC, karbida. Simbol : CBN.
Butiran asahan atau abrasive memiiliki sifat kegetasan. Kegetasan, ialah sifat butiran untuk menahan diri dan membentuk runcingan yang baru, sehingga butiran tetap menyayat tidak menggesek.
2. Ukuran Butiran Asah
Serbuk abrasive dibuat dalam banyak ukuran dan dikelompokkan berdasarkan ukuran saringan yang digunakan untuk menyaring butiran asah.
Tabel 10.1. Klasifikasi ukuran butiran asahan.
No. Ukuran Butiran 1 6 – 12
2 14 – 24 3 30 – 60 4 70 – 120 5 150 – 240
Tingkat Kekasaran Sangat kasar Kasar Sedang Halus Sangat halus
Cara pembacaan butiran asah dengan sistim saringan adalah sebagai berikut : butiran asah dilewatkan pada suatu penyaring yang mempunyai mata jala per inchi linier atau butiran asah akan lewat pada saringan dengan jumlah lubang lebih sedikit dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata saringan setingkat lebih rapat.
Contoh : Butiran asah 30, berarti butiran akan lolos pada penyaring dengan jumlah mata jala 24 per inchi dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata jala 30 per inchi.
3. Tingkat Kekerasan (Grade)
Tingkat kekerasan adalah kemampuan perekat untuk mengikat butiran pemotong dalam melawan pelepasan butiran akibat adanya tekanan pemotongan, bukan kekerasan dari butiran asah. Ada 2 macam tingkat kekerasan baru gerinda, yaitu :
a. Roda gerinda lunak
Jumlah perekat kecil. Batu
Teknik Pemesinan 286
gerinda jenis ini mempunyai sifat mudah untuk melepaskan butiran di bawah tekanan pemotong-an tertentu. Digunakan untuk meggerinda material yang keras, karena butiran asah akan cepat lepas dan berganti dengan butiran asah yang masih baru dan tajam.
Gambar 10.72. Butiran asah dengan perekat.
b. Batu gerinda keras
Jumlah persentase perekat besar. Batu gerinda jenis ini mempunyai sifat sulit untuk melepaskan butiran di bawah tekanan pemotong-an tertentu. Digunakan untuk menggerinda material yang lunak, karena material lunak, tidak membutuhkan
|
Kekerasan batu gerinda diberi kode alfabet, seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 10.2. Tingkat kekerasan batu gerinda.
Lunak sekali E F G H Lunak J K
Sedang L M N Keras O P Sangat keras Q R S
4. Macam-macam Perekat
a. Perekat Tembikar/Vitrified-bond
Perekat ini paling banyak digunakan dalam pembuatan batu gerinda, yakni hampir 80 % batu gerinda dibuat dengan perekat ini. Bahan dasar perekat ini adalah keramik tanah liat dan mempunyai sifat tidak mudah berubah walaupun ada pengaruh dari luar, seperti, air,oli, atau perubahan suhu udara sehari – hari. Semua perekat tembikar tidak fleksibel, artinya tidak tahan benturan, maka Batu gerinda potong tidak dibuat dengan perekat ini. Keistimewaan batu gerinda
Teknik Pemesinan 287
ini adalah tahan terhadap air, oli asam, dan panas.
b. Perekat Silikat/Silicat-bond
Digunakan untuk membuat batu gerinda yang kegunaannya mengasah benda kerja yang sensitif terhadap panas, misalnya pisau frais, bor, dan pahat HSS. Perekat jenis ini mudah melepaskan butiran.
c. Perekat Bakelit/Resinoid-bond
Dipakai untuk pembuatan batu gerinda dengan kecepatan tinggi, sangat cocok untuk penggerindaan baja, tuangan, mengasah gergaji, dan pembuatan gigi gergaji. Karena perekat ini mempunyai sifat fleksibilitas tinggi, maka banyak digunakan untuk pembuatan batu gerinda tipis sampai ketebalan 0.8 mm. Perekat ini diberi kode huruf B.
d. Perekat Karet/Rubber-bond
Perekat karet mempunyai elastisitas tinggi dan diberi kode huruf R. Perekat ini dipakai untuk pembuatan batu gerinda yang digunakan untuk pekerjaan presisi atau pun kasar. Contoh untuk penggerinda poros engkol dan pembuangan bekas pengelasan bahan stainless. Perekat ini juga dapat dipakai untuk pembuatan batu gerinda potong, karena daya elastisnya memenuhi syarat untuk batu gerinda tipis.
e. Perekat Embelau/Shellac-bond
Diberi kode E, digunakan untuk pekarjaan presisi dan permukaan sangat halus lebih halus dari perekat bakelit, ketahanan terhadap panas rendah, dan dapat dibuat tipis. Contoh untuk penggerinda nok, rol kertas, dll.
f. Perekat logam/metal-bond
Digunakan untuk mengikat butiran pemotong Boron Nitride dan intan. Bronz + butiran = Galvanis.
5. Susunan Butiran Asah
a. Yang dimaksud dengan susunan butiran asah adalah jarak antar butiran asah yang terdapat pada suatu batu gerinda.
b. Dengan ukuran butiran yang sama dapat disusun dengan jarak yang berbeda-beda : renggang, sedang, dan rapat.
c. Agar tidak keliru dalam penggunaannya, serta untuk memudahkan dalam pengecekan, maka ukuran kereng-gangan itu ditunjukkan dengan kode nomor.
Nomor berkisar 0 s. d. 12, untuk menunjukkan dari tingkat rapat (0) sampai tingkat renggang (12).
Teknik Pemesinan 288
6. Bentuk-bentuk Batu Gerinda a. Batu gerinda lurus
Bentuk ini biasa digu-nakan untuk mengge-rinda bagian luar dan
bpaagdiaanMesdinalGamer,indbaaik Gambar 10.74. Batu gerinda lurus. silindris, permukaan atau pun Mesin Gerinda meja, (Gambar 10.74.).
b. Batu gerinda silindris
Gambar 10.75. Batu gerinda silindris.
c. Batu gerinda mangkuk lurus
Fungsinya, untuk menggerinda sisi benda kerja. Batu gerinda ini compatible dengan Mesin Gerinda sumbu tegak dan sumbu mendatar, (lihat Gambar 10.75.).
Fungsinya adalah un-
tuk menggerinda bagi- Gambar 10.76. Batu gerinda an sisi benda kerja mangkuk lurus.
baik yang dipakai pada Mesin Gerinda
sumbu tegak ataupun sumbu mendatar(Gambar 10.76.).
Gambar 10.77. Batu gerinda mangkuk
miring.
e. Batu gerinda tirus dua sisi
Fungsi utamanya membersihkan percik-an las pada benda-benda setelah dilas, (Gambar 10.78)
d. Batu gerinda mangkuk miring
Fungsi utamanya untuk menggerinda/mengasah alat potong, misalnya pisau frais, pahat bubut, pisau-pisau bentuk, dll., (Gambar 10.77.).
Gambar 10.78.
Batu gerinda tirus dua sisi.
Teknik Pemesinan 289
Gambar 10.79. Batu gerinda cekung satu sisi
f. Batu gerinda cekung satu sisi
Pada prinsipnya Batu gerinda ini digunakan untuk pengge-rindaan silindris, tapi banyak juga untuk penggerindaan pahat bubut, (Gambar 10.79.).
g. Batu gerinda cekung dua sisi
Fungsi utama untuk penggerindaan silin-dris, (Gambar 10.80.).
Gambar 10.81 Batu gerinda piring.
i. Batu gerinda piring sisi radius
Gambar 10.80. Batu gerinda cekung satu dua sisi.
h. Batu gerinda piring
Fungsi utamanya untuk meng-gerinda pisau-pisau frais pada gerinda alat potong, (Gambar 10.81.).
Fungsi utamanya un-tuk membentuk gigi gergaji (gumming), bu-kan mengasah, (lihat Gambar 10.82.).
7. Klasifikasi Batu Gerinda
Gambar 10.82.
Batu gerinda piring sisi radius.
Label batu gerinda yang menempel pada batu gerinda berisi :
a. Jenis bahan asah
b. Ukuran butiran asah c. Tingkat kekerasan
d. Susunan butiran asah e. Jenis bahan perekat
Contoh :
Label/identitas RG 38 A 36 L 5 V BE, artinya :
38 = Kode pabrik
A = Jenis bahan asah
A – Aluminium Oxide C – Silisium Carbida
D – Diamon
Teknik Pemesinan 290
36 = Ukuran butiran asah L = Tingkat kekerasan
5 = Susunan butiran asah V = Jenis bahan perekat
V – Vitrified S – silicate
R – Rubber B – Resinoid E – Shellac
Jadi RG dengan label 38 A 36 L 5 V BE adalah sebuah batu gerinda dengan bahan asah oksida alumunium, berukuran 36 butir per inchi, mempunyai susunan sedang, perekat tembikar. Bagan contoh kode batu gerinda, pada Gambar 10.83.
Gambar 10.83. Kode Batu Gerinda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar